ETIKA PROFESI MINGGU XI
KEPENTINGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK
1. Konsep Kepentingan Publik
Kepentingan
publik adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
gerakan politik dan organisasi yang merupakan kepentingan umum – mendukung
masyarakat umum dan untuk kepentingan masyarakat, berlawanan dengan kepentingan
pribadi dan perusahaan (tujuan partikularistik). Kepentingan publik juga bisa
berarti lebih umum apa yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat.
Kesulitan yang terjadi adalah:
·
Untuk menentukan apa yang dimaksud dengan “public interest”, terutama
karena “special interest” sendiri
sering berbicara dalam mendukung tujuan meraka menggunakan bahasa public interest
·
Untuk meramalkan apakah pergerakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh suatu organisasi tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat atau
sebaliknya akan membawa pengaruh buruk.
Ada pandangan yang berbeda tentang berapa banyak
anggota masyarakat yang harus mendapatkan keuntungan dari suatu tindakan
sebelum dapat dinyatakan dalam kepentingan umum: di satu sisi, tindakan harus
menguntungkan setiap anggota masyarakat agar benar-benar dapat disebut
sebagai public interest;
di sisi lain, tindakan dapat disebut sebagai public interest asalkan menguntungkan beberapa penduduk dan
tidak ada yang dirugikan.
Public interest merupakan
suatu konsep dalam banyak filosofi politik.
Perlu dicatat bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa
dalam beberapa kasus memajukan kepentingan umum akan merugikan kepentingan
pribadi tertentu. Ini risiko “tirani mayoritas” dalam demokrasi apapun, karena
kepentingan minoritas mungkin dihilangkan. Di sisi lain, kita semua bisa
menjadi minoritas dalam beberapa kapasitas – dengan demikian,
perlindungan hak-hak minoritas bisa dibilang menjadi bagian dari kepentingan
publik.
2. Membangun kerja sama tim
Dengan kerjasama tim/team yang buruk akan sangat menghambat bisnis Anda
bahkan bisa membuat usaha yang sudah Anda bangun mati-matian bisa mati betulan.
Oleh Karena itu Anda harus benar-benar fokus untuk membangun tim atau bahasa
kerennya team building.
Mengapa membangun kerjasama tim/ team building itu penting?
Dalam bekerja disuatu perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim
antar divisi/departemen agar dapat mencapai target keseluruhan. Disamping itu,
pada tingkat individual, kerjasama juga penting sebagai wadah untuk memperdalam
keahlian interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau
berinteraksi dengan sesama kolega atau dengan atasan.
Membangun kerjasama dalam tim yang solid dan efektif memang merupakan
sebuah tantangan tersendiri. Tapi hal itu bisa terwujud dengan beberapa langkah
dibawah ini :
1. Membangun kepercayaan dan saling
menghormati
Sebagai tim yang berarti terdiri dari beberapa orang yang memiliki
pemikiran dan pendapat masing-masing harus bisa tetap saling menghormati satu
sama lain. Dengan saling percaya dan saling menghormati yang kuat akan
mempermudah bekerja sama.
2. Sebagai Leader Anda harus
memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
Hal ini untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka dan jujur.
Setiap anggota tim berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran,
opini, sampai solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui kelompok.
3. Menanamkan sikap saling memiliki /
Sense of belonging
Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas
mengenai tujuan grup akan memiliki komitmen akan tindakan dan aksi tim. Sikap
saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota tim menghabiskan waktu
bersama mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada tim secara bersama.
Selain itu, pemimpin tim sebaiknya mengikut sertakan anggota tim dalam proses
pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerja sama tim bersama.
4. Pengkajian performa tim dan umpan
balik
Setelah selesai kerjasama tim, jangan lupa untuk mengkaji ulang performa
ekspektasi dan tujuan tim. Dan jangan lupa meminta umpan balik dari rekan-rekan
tim Anda. Hal ini perlu untuk mengukur apakah pencapaian kinerja tim. Nah, dari
sinilah Anda bisa melihat ruang untuk memperbaiki kinerja untuk proyek tim
selanjutnya.
Berikanlah reward (hadiah) dan insentif seperlunya untuk memotivasi
seluruh anggota tim agar kinerjanya lebih baik di masa depan dan sebagai bukti
penghargaan atas kerja sama. Sehingga tidak akan ada lagi tim Anda yang
menambah penghasilan dari uang yang tidak halal dibelakang Anda.
Kecurangan bukan karena ada niat pelakunya, namun karena kesempatan.
Jadi Anda harus membuat sistem yang seefektif dan seefesien mungkin untuk
mencegah dan meningkatkan perfoma tim Anda tanpa mereka sadar. Budaya yang
bagus sangat berpengaruhi untuk perkembangan karakter tim Anda dan kejayaan
bisnis Anda.
Kesimpulannya adalah bahwa maju dan tidaknya bisnis Anda tergantung
dengan kerjasama tim yang Anda miliki. Dan bagaimana Anda membangun tim
tersebut agar menjadi tim yang solid dan memiliki tujuan yang sama
3. Penyelesaikan Masalah
keteknikan
Ketika Anda menyelesaikan masalah atau problem, saya rekomendasikan kepada
Anda untuk mencoba menggunakan step-step berikut. Hal ini akan membantu Anda
menghindarkan beberapa jebakan yang biasanya muncul pada pemecahan masalah.
Langkah 1: Nyatakan Masalahnya
Menggunakan kata-kata Anda sendiri, nyatakan secara jelas masalah tersebut,
kata kunci informasi yang diberikan dan variabel yang ditemukan. Hal ini untuk
memastikan bahwa Anda benar-benar memahami masalah dan tujuan sebelum Anda
mencoba untuk memecahkan masalahnya.
Langkah 2:Diagram/Skema
Gambarlah sketsa realistis dari semua sistem fisik yang terlibat, dan
list/daftarlah informasi yang relevan pada gambar. Sketsa tidak harus sesuatu
yang teruraikan, akan tetapi seharusnya menyerupai sistem aktual (sebenarnya)
dan menunjukkan ciri kuncinya. Tunjukkan beberapa energi dan interaksi massa
dengan lingkungan. Daftar informasi yang diberikan pada sketsa akan membantu
melihat keseluruhan masalah. Juga, periksa untuk sifat-sifat konstanta tetap
selama proses (sebagaimana temperatur selama proses isotermal,
isotermal=temperatur tetap) dan tunjukkan semuanya pada sketsa.
Langkah 3: Asumsi dan approksimasi
Nyatakan semua asumsi yang tepat dan aproksimasi (perkiraan) dibuat untuk
menyederhanakan problem agar memungkinkan mendapatkan solusi dari problem
tersebut. Asumsikan nilai yang masuk akal. Sebagai contoh, ketiadaan data
spesifik untuk tekanan atmosfir dapat diambil 1 atm. Meskipun demikian,
ketiadaan data spesifik tersebut selayaknya dicatat dalam analisis dimana
tekanan atmosfir menurun dengan meningkatnya ketinggian.
Langkah 4 : Hukum Fisik
Terapkan semua hukum-hukum fisik
dasar yang relevan dan prinsip-prinsip (seperti konservasi massa),
dan sederhanakan mereka dengan menggunakan asumsi-asumsi yang telah dibuat.
Meskipun demikian, daerah dimana hukum fisik diterapkan harus secara jelas
teridentifikasi terlebih dahulu. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan aliran air
melalui nozzle dianalisis dengan menerapkan hukum konservasi (kekekalan) massa
antara inlet dan outlet dari nozzle.
Langkah 5: Sifat-sifat
Tentukan sifat-sifat yang
tak diketahui pada kondisi yang diketahui adalah penting untuk menyelesaikan
problem dari hubungan sifat atau tabel. Daftarlah sifat-sifat (properties)
secara terpisah dan tunjukkan sumbernya.
Langkah 6: Perhitungan
Substitusi variabel yang
diketahui ke hubungan (persamaan) yang disederhanakan dan lakukan perhitungan
untuk menentukan variabel yang tak diketahui. Jangan memberikan implikasi salah
dari presisi yang tinggi dengan menyalin semua digit dari layar calculator.
Buat hasilnya pada angka atau bilangan yang tepat dari angka penting.
Langkah 7: Pertimbangan,
pembuktian dan diskusi
Periksa untuk memastikan bahwa
hasil yang diperoleh adalah masuk akal dan intuitif. Dan buktikan validitas
dari asumsi-asumsi yang dipertanyakan. Ulangi perhitungan-perhitungan yang
dihasilkan pada nilai-nilai yang tidak masuk akal. Contoh, mengisolasi air
menggunakan gas alam senilai Rp. 800.000,- per tahun dapat menghasilkan
penghematan senilai 2 juta per tahun. Jelas ini impossible alias tidak mungkin
4.
Mengelola Konflik
Metoda-Metoda Pengelolaan Konflik
Ada tiga bentuk menajemen konflik :
1.Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi di mana pelaksanaan
kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah.
2.Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi ataumenurunkan
produktivitas
3.Penyelesaian konflik
Metoda Stimulasi Konflik
Seperti telah disebut di muka,konflikdapat menimbulkan dinamika dan
pencapaian cara-cara yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan kerja suatu
kelompo. Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut
berinisiatif dan menjadi pasif.kejadian-kejadian,perilaku dan informasi yang
dapat mengarahkan orang-orang bekerja lebih baik diabaikan; para anggota
kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksaanaan
kerja. Manajer dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan
konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan.
Metoda stimulasi konflik meliputi
1.Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok
2.Penyusunan kembali organisasi
3.Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk
mendorong persaingan
4.Pemilihan manajer –manajer yang tepat
5.Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Metoda Pengurangan Konflik
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada
stimulasi konflik. Metoda pengurangan konflik menekan terjadinya antogoisme
yang ditimulkan oleh konflik. Jadi, metoda ini mengelola tingkat konflik
melalui “ Pendinginan Suasana” tetapi tidak menangani masalah-masalah yang
semula menimbulkan konflik.
=My blog : Dejustice-share.blogspot.com
Dan metoda dapat digunakan untuk mengurangi konflik. Pendekatan efektif
pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang
lebih bisa diterima kedua kelompok. Metodaefektif kedua adalah mempersatukan
kedua kelompok yang bertentangan untukmenghadapi “ancaman” atau “musuh”
yang sama.
Metoda Penyelesaian Konflik
Metoda penyelesaian konflik yang akan di bahas berikut berkenaan dengan
kegiatan-kegiatan para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi
pihak-pihak yang bertentangan. Metoda-metoda penyelesaian konflik lainnya yang
dapat digunakan mencakup perubahan dalam struktur
organisasi,mekanismekoordinasi dan sebagainya.
Ada tiga metoda penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi
atau penekanan,komprom, dan pemecahan masalah integratif. Metoda-metoda ini
berbeda dalam hal efektifitas dan kreatifitas penyelesaian konflik serta
pencegahan situasi konflik di masa mendatang.
Dominasi dan Penekanan.dominasi dan
penekanan dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu
1.Kekerasan ( forcing) yang bersifat penekanan otokratik
2.Penenangan ( smoothing),merupakan cara yang lebih diplomatis
3.Penghindaran ( avoidance) dimana manajer menghindar umtuk mengambil
posisi yang tegas
4.Aturan mayoritas ( majority rule )mencoba untuk menyelesaikan konflik
antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang
adil
Kompromi. Melalui kompromi, manajer mencoba
menyelesaikan melalui pencarian jalan tengah yang dapat diterima oleh
pihak-pihak yang bersangkutan. Bentuk-bentuk kompromi meliputi oleh pihak-pihak
yang bersangkutan. Bentuk –bentuk kompromi meliputi pemisahan (separation),
dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan;abritasi( perwasitan), dimana pihak ketiga(biasanya manajer)
diminta memberi pendapat; kembali ke peraturan yang
berlaku,dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-ketentuan tertulis yang
berlaku dan mnyetujui bahwa peraturan-peraturan yangmemutuskan penyelesaian
konflik;dan penyuapan ( bribing),dimana salah satu pihak
menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesain
konflik.namun tidak satupun metoda-metoda tersebut yang dapat memuaskan
sepenunya pihak-pihak yang bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang
kreatif.
Pemecehan masalah integratif. Dengan metoda ini,
konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang
dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama,
pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di
antara mereka. Di samping penekanan konflik atau pencarian kompromi,
pihak-pihak secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian yang dapat di terima
semua pihak. Dalam hal ini, manajer perlu mendorong bawahannya bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas dan
menekankan usaha-usaha pencarian penyelesaian yang optimum, agar tercapai
penyelesaian integratif.
Ada tiga jenis metoda penyelesaian konflik integratif :
1.Konsensus, di mana pihak-pihak yang sedang bertentangan
bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka dan
bukan mencari kemennangan sesuatu pihak
2.Konfrontasi, di mana pihak-pihak yang saling berhadapan
menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan
yang trampil dan kesediaan untuk menerima penyelesaian, suatu penyelesaian
konflik yang rasional sering diketemukan.
3.Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi ( superordinate
goals ) dapat juga menjadi metoda penyelesaian konflik bila tujuan tersebut
disetujui bersama.
Konflik Struktural
Dalam oragnisasi klasik ada empat daerah struktural di mana konflik sering
timbul:
1.Konflik hirarki, yaitu konflikantara berbagai tingkatan organisasi.
Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia penyelia, dewan direktur
mungkin konflik dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik
antara manajemen dan para karyawan
2.Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional
organisasi.sebagai contoh klasik, konflik antara departemen produksi dan
pemasaran dalam suatu organisasi perusahaan.
3.Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staff. Hal ini sering
merupakan hasil adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini
dan staff.
4.Konflik formal-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan
informal.
Perancangan oragnisasi modern juga mengandung situasi-situasi konflik
potensial. Secara khusus, organisasi proyek dan matriks secara struktural
menciptakan konflik. Manajer proyek dengan tanggung jawab tetapi tanpa
wewenang, dan manajer pada suatu struktur matriks dengan serang atasan
fungsional serta pimpinan proyek menyajikan situasi-situasi konflik. Seperti
telah di kemukakan di muka, bahwa keberadaan konflik dalam perancangan
organisasi, konflik ternyata dapat sangat membantu manajemen.
Konflik Lini dan Staff
Bentuk umum konflik organisasi yang sering terjadi adalah konflik antara
anggota-anggota lini dan staff. Umumanya dalam hal perbedaan pandangan
walaupun Perbedaan-perbedaan tersebut juga meningkatkan efetifitas pelaksanaan
tugas-tugas mereka.
Pandangan Lini
Para anggota lini sering memandang para anggota staff dalam hal sebagai
berikut:
1.Staf melangkahi wewenangnya. Karena manajer garis merupakan pemegang
tanggung jawab atas hasil akhir, mereka cenderung menola rongrongan staf atas
wewenangnya.
2.Staf tidak memberi nasihat yang bermanfaat. Para anggota staf sering
terlibat dalam kegiatan operasional harian yang di hadapi oleh para anggota
lini, sehingga saran-sarannya sering tidak terap.
3.Staf menumpang keberhasilan lini. Para anggota staf sering lebih dekat
dengan manajer puncak dibanding orang-orang lini, sehingga dapat mengambil
keuntungan atas posisi mereka.
4.Staf memiliki pandangan sempit. Para anggota staf cenderung menjadi
spesialis, sehingga mempunyai pandangan terbatas dan kurang dapat merumuskan
sarannya atas dasar kebutuhan dan tujuan organisasi keseluruhan.
Pandangan Staf
Para anggota staf mempunyai keluhan-keluhan yang berlawanan tentang para
anggota lini :
1.Lini kurang memanfaatkan staf. Manajer linimenolak bantuan staf ahli,
karena merekaingin mempertahankan wewenangnya atas bawahan atau karena mereka
tidak berani secara terbuka mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan. Sebagai
akibatnya, staf hanya diminta bantuannya bila situasi benar-benar sudah kritis
2.Lini menolak gagasan-gagasan baru. Anggota staf biasanya yang pertama
berkepntingan dengan penggunaan inovasi dalam bidang keahlian mereka. Manajer
garis mungkin menolak perubahan tersebut.
3.Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf. Anggota staf sering
merasa bahwa mereka mempunyai penyelesaian masalah-masalah yang paling baik
dalam penyelesainnya. oleh sebab itu mereka kecewa bila saran-sarannya tidak
didukung dan diimplemantasikan oleh manajer lini.
Penanggulangan Konflik Lini dan Staf
1.Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan.secara umum, para
anggota lini bertanggung jawab atas keputusan-keputusan operasional organisasi;
atau dengan kata lain, mereka harus bebas menerima, mengubah, atau menolak
saran-saran staf. Di lain pihak, para anggota staf harus bebas untuk memberikan
saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya.
2.Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf.saran-saran stf
akan lebih realistik bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini
dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staf-lini ini juga
membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf.
3.Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih
efektif memanfaatkan keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf
spesialis bagi mereka.
4.Mendapatkan pertanggung-jawaban staf atas hasil-hasil. Para
anggota lini akan lebih bersedia melaksanakan saran-saran staf bila para
anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertanggung
jawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih berhati-hati dalam
menyusun saran-saran mereka.
5. Seni Negosiasi
5 Langkah Menguasai Seni Negosiasi
Sebagai seorang pelaku usaha, penting bagi Anda untuk menguasai teknik
negosiasi. Mengapa demikian? karena dalam dunia bisnis, Anda akan bekerja sama
dengan orang lain. Negosiasi dibutuhkan agar dapat memperoleh penyesuaian dan
kata sepakat oleh kedua belah pihak yang bekerja sama.
Masalahnya negosiasi tidaklah mudah, kegagalan negosiasi dapat menghasilkan
kerugian dan membuat reputasi bisnis Anda menjadi buruk. Jadi, Anda harus terus
berlatih agar dapat menjadi negosiator yang baik. Jika Anda berminat untuk
terus mengasahnya, maka simak 5 (lima) langkah menguasi seni negosiasi berikut
ini:
Membangun Suatu Hubungan
Negosiator yang bijak akan membangun hubungan sebelum melanjutkan lebih
jauh. Dengan memiliki hubungan yang baik, maka akan muncul perasaan terhadap
orang lain, begitupula sebaliknya. Meskipun sering diabaikan, namun “perasaan”
merupakan bagian penting dari negosiasi. Jadi, selalu terbuka dan tulus. Karena
kejujuran, integritas, dan martabat adalah kualitas yang jelas dan fondasi untuk
suatu negosiasi.
Anda akan memiliki posisi terbaik untuk bernegosiasi ketika pihak lain
menghormati Anda, tidak hanya sebagai pebisnis, tetapi sebagai individu.
Kepercayaan yang diperoleh melalui rasa hormat itu adalah kunci menuju
negosiasi yang berhasil.
Pilih Madu Dibandingkan Cuka
Anda akan lebih baik menjadi madu yang manis dibandingkan cuka yang masam.
Namun, pastikan Anda adalah madu yang asli. Jangan pernah sekalipun meremehkan
kemampuan orang lain untuk menilai Anda dan melihat siapa diri Anda sebenarnya.
Hindari sifat buruk, seperti: manipulatif, tidak jujur dan tertutup. Cepat atau
lambat sifat-sifat seperti itu akan mudah terbaca oleh rekan Anda tersebut.
Begitu juga sebaliknya,ketika bernegosiasi, Anda juga dapat merasakan
nilai-nilai pihak lain. Apakah mereka orang yang cerdas, licik, dibawah
standar, memiliki integritas atau bahkan tidak memiliki integritas sama sekali.
Fokus pada ‘Win-win Solution’
Anda adalah negosiator yang buruk apabila hanya memikirkan kentungan
sendiri dan tidak mempedulikan pihak lain. Ketika bernegosiasi ketahuilah
keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak. Kemudian, pikirkan jalan terbaik
agar keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
Negosiasi bukanlah hanya tentang kalah dan menang. Pikiran hitam dan putih
(kalah-menang) hanya akan menghasilkan pemikiran yang terbatas, padahal Anda
harus memiliki pemikiran yang kreatif dalam bernegosiasi.
Tunjukan Kedewasaan Anda
Setiap orang pasti memiliki sikap kekanakan-kanakan yang dapat muncul
karena keadaan. Transaksi bisnis tingkat tinggi sekalipun dapat gagal apabila
seseorang di meja mulai berpikir kekanak-kanakan dan menghasut perilaku
tersebut pada yang lainnya. Ketika Anda melihat ini terjadi, ingatlah bahwa
semua orang dapat tidak seimbang.
Disini Anda harus tetap stabil. Tunjukan bahwa Anda adalah orang dewasa dan
tidak terbawa panas oleh keadaan. Dengan tetap memiliki pikiran yang jernih,
Anda dapat membantu orang lain agar kembali seimbang. Jangan langsung mendebat,
sabaliknya coba untuk memahami dan cari jalan terbaik yang membawa pada
kedamaian.
Ikuti Irama dalam Bernegosiasi
Selalu ingat bahwa ada irama untuk segala hal. Disini Anda tidak dapat
memaksa dan terburu-buru. Seringkali, yang terbaik adalah tidak mengatakan
apa-apa atau diam. Beri diri Anda dan orang lain waktu dan ruang untuk
merenungkan semua yang telah dikatakan.
Jangan terburu-buru. Cobalah untuk merasakan irama alami dari semua orang
yang ada di meja, termasuk diri Anda sendiri. Keputusan yang diambil
terburu-buru dapat menghasilkan kekecewaan dikemudian hari, maka pikirkanlah
terlebih dahulu baik dan buruk, serta dampaknya untuk Anda dan orang lain
Komentar
Posting Komentar