ETIKA PROFESI MINGGU XI


KEPENTINGAN PROFESIONAL DAN PUBLIK
1.     Konsep Kepentingan Publik

Kepentingan publik adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gerakan politik dan organisasi yang merupakan kepentingan umum – mendukung masyarakat umum dan untuk kepentingan masyarakat, berlawanan dengan kepentingan pribadi dan perusahaan (tujuan partikularistik). Kepentingan publik juga bisa berarti lebih umum apa yang dianggap bermanfaat bagi masyarakat.
Kesulitan yang terjadi adalah:
·         Untuk menentukan apa yang dimaksud dengan “public interest”, terutama karena “special interest” sendiri sering berbicara dalam mendukung tujuan meraka menggunakan bahasa public interest
·         Untuk meramalkan apakah pergerakan atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat atau sebaliknya akan membawa pengaruh buruk.
Ada pandangan yang berbeda tentang berapa banyak anggota masyarakat yang harus mendapatkan keuntungan dari suatu tindakan sebelum dapat dinyatakan dalam kepentingan umum: di satu sisi, tindakan harus menguntungkan setiap anggota masyarakat agar benar-benar dapat disebut sebagai public interest; di sisi lain, tindakan dapat disebut sebagai public interest asalkan menguntungkan beberapa penduduk dan tidak ada yang dirugikan.
Public interest merupakan suatu konsep dalam banyak filosofi politik.
Perlu dicatat bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa dalam beberapa kasus memajukan kepentingan umum akan merugikan kepentingan pribadi tertentu. Ini risiko “tirani mayoritas” dalam demokrasi apapun, karena kepentingan minoritas mungkin dihilangkan. Di sisi lain, kita semua bisa menjadi  minoritas dalam beberapa kapasitas – dengan demikian, perlindungan hak-hak minoritas bisa dibilang menjadi bagian dari kepentingan publik.
2. Membangun kerja sama tim
Dengan kerjasama tim/team yang buruk akan sangat menghambat bisnis Anda bahkan bisa membuat usaha yang sudah Anda bangun mati-matian bisa mati betulan. Oleh Karena itu Anda harus benar-benar fokus untuk membangun tim atau bahasa kerennya team building.
Mengapa membangun kerjasama tim/ team building itu penting?
Dalam bekerja disuatu perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar divisi/departemen agar dapat mencapai target keseluruhan. Disamping itu, pada tingkat individual, kerjasama juga penting sebagai wadah untuk memperdalam keahlian interpersonal dan intrapersonal, atau bagaimana mengenal atau berinteraksi dengan sesama kolega atau dengan atasan.
Membangun kerjasama dalam tim yang solid dan efektif memang merupakan sebuah tantangan tersendiri. Tapi hal itu bisa terwujud dengan beberapa langkah dibawah ini :
1. Membangun kepercayaan dan saling menghormati
Sebagai tim yang berarti terdiri dari beberapa orang yang memiliki pemikiran dan pendapat masing-masing harus bisa tetap saling menghormati satu sama lain. Dengan saling percaya dan saling menghormati yang kuat akan mempermudah bekerja sama.
2. Sebagai Leader Anda harus memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
Hal ini untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka dan jujur. Setiap anggota tim berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran, opini, sampai solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui kelompok.
3. Menanamkan sikap saling memiliki / Sense of belonging
Anggota tim yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas mengenai tujuan grup akan memiliki komitmen akan tindakan dan aksi tim. Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota tim menghabiskan waktu bersama mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada tim secara bersama. Selain itu, pemimpin tim sebaiknya mengikut sertakan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerja sama tim bersama.
4. Pengkajian performa tim dan umpan balik
Setelah selesai kerjasama tim, jangan lupa untuk mengkaji ulang performa ekspektasi dan tujuan tim. Dan jangan lupa meminta umpan balik dari rekan-rekan tim Anda. Hal ini perlu untuk mengukur apakah pencapaian kinerja tim. Nah, dari sinilah Anda bisa melihat ruang untuk memperbaiki kinerja untuk proyek tim selanjutnya.
Berikanlah reward (hadiah) dan insentif seperlunya untuk memotivasi seluruh anggota tim agar kinerjanya lebih baik di masa depan dan sebagai bukti penghargaan atas kerja sama. Sehingga tidak akan ada lagi tim Anda yang menambah penghasilan dari uang yang tidak halal dibelakang Anda.
Kecurangan bukan karena ada niat pelakunya, namun karena kesempatan. Jadi Anda harus membuat sistem yang seefektif dan seefesien mungkin untuk mencegah dan meningkatkan perfoma tim Anda tanpa mereka sadar. Budaya yang bagus sangat berpengaruhi untuk perkembangan karakter tim Anda dan kejayaan bisnis Anda. 
Kesimpulannya adalah bahwa maju dan tidaknya bisnis Anda tergantung dengan kerjasama tim yang Anda miliki. Dan bagaimana Anda membangun tim tersebut agar menjadi tim yang solid dan memiliki tujuan yang sama

3.     Penyelesaikan Masalah keteknikan

Ketika Anda menyelesaikan masalah atau problem, saya rekomendasikan kepada Anda untuk mencoba menggunakan step-step berikut. Hal ini akan membantu Anda menghindarkan beberapa jebakan yang biasanya muncul pada pemecahan masalah.
Langkah 1: Nyatakan Masalahnya
Menggunakan kata-kata Anda sendiri, nyatakan secara jelas masalah tersebut, kata kunci informasi yang diberikan dan variabel yang ditemukan. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda benar-benar memahami masalah dan tujuan sebelum Anda mencoba untuk memecahkan masalahnya.
Langkah 2:Diagram/Skema
Gambarlah sketsa realistis dari semua sistem fisik yang terlibat, dan list/daftarlah informasi yang relevan pada gambar. Sketsa tidak harus sesuatu yang teruraikan, akan tetapi seharusnya menyerupai sistem aktual (sebenarnya) dan menunjukkan ciri kuncinya. Tunjukkan beberapa energi dan interaksi massa dengan lingkungan. Daftar informasi yang diberikan pada sketsa akan membantu melihat keseluruhan masalah. Juga, periksa untuk sifat-sifat konstanta tetap selama proses (sebagaimana temperatur selama proses isotermal, isotermal=temperatur tetap) dan tunjukkan semuanya pada sketsa.
Langkah 3: Asumsi dan approksimasi
Nyatakan semua asumsi yang tepat dan aproksimasi (perkiraan) dibuat untuk menyederhanakan problem  agar memungkinkan mendapatkan solusi dari problem tersebut. Asumsikan nilai yang masuk akal. Sebagai contoh, ketiadaan data spesifik untuk tekanan atmosfir dapat diambil 1 atm. Meskipun demikian, ketiadaan  data spesifik tersebut selayaknya dicatat dalam analisis dimana tekanan atmosfir menurun dengan meningkatnya ketinggian.
Langkah 4 : Hukum Fisik
Terapkan semua hukum-hukum fisik dasar yang relevan dan prinsip-prinsip (seperti konservasi massa), dan sederhanakan mereka dengan menggunakan asumsi-asumsi yang telah dibuat. Meskipun demikian, daerah dimana hukum fisik diterapkan harus secara jelas teridentifikasi terlebih dahulu. Sebagai contoh, peningkatan kecepatan aliran air melalui nozzle dianalisis dengan menerapkan hukum konservasi (kekekalan) massa antara inlet dan outlet dari nozzle.
Langkah 5: Sifat-sifat
Tentukan sifat-sifat  yang tak diketahui pada kondisi yang diketahui adalah penting untuk menyelesaikan problem dari hubungan sifat atau tabel. Daftarlah sifat-sifat (properties) secara terpisah dan tunjukkan sumbernya.
Langkah 6: Perhitungan
Substitusi variabel yang diketahui ke hubungan (persamaan) yang disederhanakan dan lakukan perhitungan untuk menentukan variabel yang tak diketahui. Jangan memberikan implikasi salah dari presisi yang tinggi dengan menyalin semua digit dari layar calculator. Buat hasilnya pada angka atau bilangan yang tepat dari angka penting.
Langkah 7: Pertimbangan, pembuktian dan diskusi
Periksa untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah masuk akal dan intuitif. Dan buktikan validitas dari asumsi-asumsi yang dipertanyakan. Ulangi perhitungan-perhitungan yang dihasilkan pada nilai-nilai yang tidak masuk akal. Contoh, mengisolasi air menggunakan gas alam senilai Rp. 800.000,- per tahun dapat menghasilkan penghematan senilai 2 juta per tahun. Jelas ini impossible alias tidak mungkin

4.     Mengelola Konflik

Metoda-Metoda Pengelolaan Konflik
Ada tiga bentuk menajemen konflik :
1.Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi di mana pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah.
2.Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi ataumenurunkan produktivitas
3.Penyelesaian konflik
Metoda Stimulasi Konflik
Seperti telah disebut di muka,konflikdapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara-cara yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan kerja suatu kelompo. Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif.kejadian-kejadian,perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang-orang bekerja lebih baik diabaikan; para anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksaanaan kerja. Manajer dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan.
Metoda stimulasi konflik meliputi
1.Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok
2.Penyusunan kembali organisasi
3.Penawaran bonus, pembayaran insentif dan  penghargaan untuk mendorong persaingan
4.Pemilihan manajer –manajer yang tepat
5.Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
Metoda Pengurangan Konflik
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik. Metoda pengurangan konflik menekan terjadinya antogoisme yang ditimulkan oleh konflik. Jadi, metoda ini mengelola tingkat konflik melalui “ Pendinginan Suasana” tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik.
=My blog : Dejustice-share.blogspot.com
Dan metoda dapat digunakan untuk mengurangi konflik. Pendekatan efektif pertama adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok. Metodaefektif kedua adalah mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan  untukmenghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama.
Metoda Penyelesaian Konflik
Metoda penyelesaian konflik yang akan di bahas berikut berkenaan dengan kegiatan-kegiatan para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi pihak-pihak yang bertentangan. Metoda-metoda penyelesaian konflik lainnya yang dapat digunakan mencakup perubahan dalam struktur organisasi,mekanismekoordinasi dan sebagainya.
Ada tiga metoda penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau penekanan,komprom, dan pemecahan masalah integratif. Metoda-metoda ini berbeda dalam hal efektifitas dan kreatifitas penyelesaian konflik serta pencegahan situasi konflik di masa mendatang.
Dominasi dan Penekanan.dominasi  dan penekanan dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu
1.Kekerasan ( forcing) yang bersifat penekanan otokratik
2.Penenangan ( smoothing),merupakan cara yang lebih diplomatis
3.Penghindaran ( avoidance) dimana  manajer menghindar umtuk mengambil posisi yang tegas
4.Aturan mayoritas ( majority rule )mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil
Kompromi. Melalui kompromi, manajer mencoba menyelesaikan melalui pencarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bentuk-bentuk kompromi meliputi oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bentuk –bentuk kompromi meliputi pemisahan (separation), dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai persetujuan;abritasi( perwasitan), dimana pihak ketiga(biasanya manajer) diminta memberi pendapat; kembali ke peraturan yang berlaku,dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan mnyetujui bahwa peraturan-peraturan yangmemutuskan penyelesaian konflik;dan penyuapan ( bribing),dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesain konflik.namun tidak satupun metoda-metoda tersebut yang dapat memuaskan sepenunya pihak-pihak yang bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatif.
Pemecehan masalah integratif. Dengan metoda ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di antara mereka. Di samping penekanan konflik atau pencarian kompromi, pihak-pihak secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian yang dapat di terima semua pihak. Dalam hal ini, manajer perlu mendorong bawahannya bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian penyelesaian yang optimum, agar tercapai penyelesaian integratif.
Ada tiga jenis metoda penyelesaian konflik integratif :
1.Konsensus, di mana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka  dan bukan mencari kemennangan sesuatu pihak
2.Konfrontasidi mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan yang trampil dan kesediaan untuk menerima penyelesaian, suatu penyelesaian konflik yang rasional sering diketemukan.
3.Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi ( superordinate goals ) dapat juga menjadi metoda penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama.
Konflik Struktural
Dalam oragnisasi klasik ada empat daerah struktural di mana konflik sering timbul:
1.Konflik hirarki, yaitu konflikantara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia penyelia, dewan direktur mungkin konflik dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dan para karyawan
2.Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.sebagai contoh klasik, konflik antara departemen produksi dan pemasaran dalam suatu organisasi perusahaan.
3.Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staff. Hal ini sering merupakan hasil adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staff.
4.Konflik formal-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
Perancangan oragnisasi modern juga mengandung situasi-situasi konflik potensial. Secara khusus, organisasi proyek dan matriks secara struktural menciptakan konflik. Manajer proyek dengan tanggung jawab tetapi tanpa wewenang, dan manajer pada suatu struktur matriks dengan serang atasan fungsional serta pimpinan proyek menyajikan situasi-situasi konflik. Seperti telah di kemukakan di muka, bahwa keberadaan konflik dalam perancangan organisasi, konflik ternyata dapat sangat membantu manajemen.
Konflik Lini dan Staff
Bentuk umum konflik organisasi yang sering terjadi adalah konflik antara anggota-anggota lini dan staff.  Umumanya dalam hal perbedaan pandangan walaupun Perbedaan-perbedaan tersebut juga meningkatkan efetifitas pelaksanaan tugas-tugas mereka.
Pandangan Lini
Para anggota lini sering memandang para anggota staff dalam hal sebagai berikut:
1.Staf melangkahi wewenangnya. Karena manajer garis merupakan pemegang tanggung jawab atas hasil akhir, mereka cenderung menola rongrongan staf atas wewenangnya.
2.Staf tidak memberi nasihat yang bermanfaat. Para anggota staf sering terlibat dalam kegiatan operasional harian yang di hadapi oleh para anggota lini, sehingga saran-sarannya sering tidak terap.
3.Staf menumpang keberhasilan lini. Para anggota staf sering lebih dekat dengan manajer puncak dibanding orang-orang lini, sehingga dapat mengambil keuntungan atas posisi mereka.
4.Staf memiliki pandangan sempit. Para anggota staf cenderung menjadi spesialis, sehingga mempunyai pandangan terbatas dan kurang dapat merumuskan sarannya atas dasar kebutuhan dan tujuan organisasi keseluruhan.
Pandangan Staf
Para anggota staf mempunyai keluhan-keluhan yang berlawanan tentang para anggota lini :
1.Lini kurang memanfaatkan staf. Manajer linimenolak bantuan staf ahli, karena merekaingin mempertahankan wewenangnya atas bawahan atau karena mereka tidak berani secara terbuka mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan. Sebagai akibatnya, staf hanya diminta bantuannya bila situasi benar-benar sudah kritis
2.Lini menolak gagasan-gagasan baru. Anggota staf biasanya yang pertama berkepntingan dengan penggunaan inovasi dalam bidang keahlian mereka. Manajer garis mungkin menolak perubahan tersebut.
3.Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf. Anggota staf sering merasa bahwa mereka mempunyai penyelesaian masalah-masalah yang paling baik dalam penyelesainnya. oleh sebab itu mereka kecewa bila saran-sarannya tidak didukung dan diimplemantasikan oleh manajer lini.
Penanggulangan Konflik Lini dan Staf
1.Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan.secara umum, para anggota lini bertanggung jawab atas keputusan-keputusan operasional organisasi; atau dengan kata lain, mereka harus bebas menerima, mengubah, atau menolak saran-saran staf. Di lain pihak, para anggota staf harus bebas untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya.
2.Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf.saran-saran stf akan lebih realistik bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staf-lini ini juga membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf.
3.Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka.
4.Mendapatkan pertanggung-jawaban staf atas hasil-hasil. Para anggota lini akan lebih bersedia melaksanakan saran-saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertanggung jawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka.

5.     Seni Negosiasi

5 Langkah Menguasai Seni Negosiasi

Sebagai seorang pelaku usaha, penting bagi Anda untuk menguasai teknik negosiasi. Mengapa demikian? karena dalam dunia bisnis, Anda akan bekerja sama dengan orang lain. Negosiasi dibutuhkan agar dapat memperoleh penyesuaian dan kata sepakat oleh kedua belah pihak yang bekerja sama.
Masalahnya negosiasi tidaklah mudah, kegagalan negosiasi dapat menghasilkan kerugian dan membuat reputasi bisnis Anda menjadi buruk. Jadi, Anda harus terus berlatih agar dapat menjadi negosiator yang baik. Jika Anda berminat untuk terus mengasahnya, maka simak 5 (lima) langkah menguasi seni negosiasi berikut ini:
Membangun Suatu Hubungan
Negosiator yang bijak akan membangun hubungan sebelum melanjutkan lebih jauh. Dengan memiliki hubungan yang baik, maka akan muncul perasaan terhadap orang lain, begitupula sebaliknya. Meskipun sering diabaikan, namun “perasaan” merupakan bagian penting dari negosiasi. Jadi, selalu terbuka dan tulus. Karena kejujuran, integritas, dan martabat adalah kualitas yang jelas dan fondasi untuk suatu negosiasi.
Anda akan memiliki posisi terbaik untuk bernegosiasi ketika pihak lain menghormati Anda, tidak hanya sebagai pebisnis, tetapi sebagai individu. Kepercayaan yang diperoleh melalui rasa hormat itu adalah kunci menuju negosiasi yang berhasil.

Pilih Madu Dibandingkan Cuka
Anda akan lebih baik menjadi madu yang manis dibandingkan cuka yang masam. Namun, pastikan Anda adalah madu yang asli. Jangan pernah sekalipun meremehkan kemampuan orang lain untuk menilai Anda dan melihat siapa diri Anda sebenarnya. Hindari sifat buruk, seperti: manipulatif, tidak jujur dan tertutup. Cepat atau lambat sifat-sifat seperti itu akan mudah terbaca oleh rekan Anda tersebut.
Begitu juga sebaliknya,ketika bernegosiasi, Anda juga dapat merasakan nilai-nilai pihak lain. Apakah mereka orang yang cerdas, licik, dibawah standar, memiliki integritas atau bahkan tidak memiliki integritas sama sekali.
Fokus pada ‘Win-win Solution’
Anda adalah negosiator yang buruk apabila hanya memikirkan kentungan sendiri dan tidak mempedulikan pihak lain. Ketika bernegosiasi ketahuilah keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak. Kemudian, pikirkan jalan terbaik agar keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
Negosiasi bukanlah hanya tentang kalah dan menang. Pikiran hitam dan putih (kalah-menang) hanya akan menghasilkan pemikiran yang terbatas, padahal Anda harus memiliki pemikiran yang kreatif dalam bernegosiasi.

Tunjukan Kedewasaan Anda
Setiap orang pasti memiliki sikap kekanakan-kanakan yang dapat muncul karena keadaan. Transaksi bisnis tingkat tinggi sekalipun dapat gagal apabila seseorang di meja mulai berpikir kekanak-kanakan dan menghasut perilaku tersebut pada yang lainnya. Ketika Anda melihat ini terjadi, ingatlah bahwa semua orang dapat tidak seimbang.
Disini Anda harus tetap stabil. Tunjukan bahwa Anda adalah orang dewasa dan tidak terbawa panas oleh keadaan. Dengan tetap memiliki pikiran yang jernih, Anda dapat membantu orang lain agar kembali seimbang. Jangan langsung mendebat, sabaliknya coba untuk memahami dan cari jalan terbaik yang membawa pada kedamaian.

Ikuti Irama dalam Bernegosiasi
Selalu ingat bahwa ada irama untuk segala hal. Disini Anda tidak dapat memaksa dan terburu-buru. Seringkali, yang terbaik adalah tidak mengatakan apa-apa atau diam. Beri diri Anda dan orang lain waktu dan ruang untuk merenungkan semua yang telah dikatakan.
Jangan terburu-buru. Cobalah untuk merasakan irama alami dari semua orang yang ada di meja, termasuk diri Anda sendiri. Keputusan yang diambil terburu-buru dapat menghasilkan kekecewaan dikemudian hari, maka pikirkanlah terlebih dahulu baik dan buruk, serta dampaknya untuk Anda dan orang lain



Komentar

Postingan populer dari blog ini