Metode Pengumpulan Data Lalu Lintas
Minggu ke X
Pelacakan kendaraan
Contoh penerapan survey kecepatan perjalanan
Survey parkir
Bangkitan parkir
Faktor yang mempengaruhi
bangkitan parkir
Pengumpulan data
Volume Parkir
Survei volume parkir
'
alt="{\displaystyle VP={\sum _{i=1}^{n}{E_{i}}}}"
class=mwe-math-fallback-image-inline aria-hidden=true v:shapes="_x0000_i1025">
Lama parkir
Penggunaan informasi lama parkir
Akumulasi parkir
Waktu pelaksanaan survei
Perputaran parkir
Penggunaan informasi perputaran parkir
Merupakan survei untuk mengumpulkan data
mengenai dimensi dan geometrik jalan, terdiri dari antara lain:
·
panjang ruas jalan;
·
lebar jalan;
·
jumlah lajur lalu lintas;
·
lebar bahu jalan;
·
lebar median;
·
lebar trotoar;
·
lebar drainase,
·
alinyemen horisontal;
·
alinyemen vertikal.
Untuk mendapatkan informasi besaran arus
lalu lintas perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data yang representatif
mengenai besaran arus lalu lintas. Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh
waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau ataupun musim hari-hari besar
keagamaan), hari pelaksanaan survei(hari pasar), pusat kegiatan, perumahan
ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya; jenis kendaraan yang
berlalu lintas (klasifikasi kendaraan);
Informasi yang dikumpulkan meliputi:
·
Arus pada ruas
·
Pergerakan dipersimpangan
·
Arus lalu lintas
·
Komposisi kendaraan
·
Volume jam puncak (VJP)
·
Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Metoda pelaksanaan survei
Ada dua metode yang biasanya digunakan
untuk melakukan survey, yaitu
1. Survei manual dengan menggunakan
tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang melalui suatu potong
jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat
dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang dilakukan
secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang sangat tergantung kepada
motivasi surveyor yang melakukan survai.
2. Survei mekanis/elektronis,
merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis ataupun elektronis untuk
mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan ataupun kawasan di
persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:
1. Tabung pneumatik, merupakan
perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas dengan menempatkan suatu pipa
pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran dilakukan bila roda kendaraan
yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
2. Loop induksi, merupakan perangkat
elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari mesin mobil pada saat melewati
loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,
3. Gelombang infra merah/ultra sonik,
merupakan perangkat elektronis yang bekerja dengan memancarkan gelombang infra
merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang lewat. Dengan metode ini selain
besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas,
4. Kamera video, yang digunakan
dengan mengubah data menjadi terukur dalam prosesor. Dengan metode ini selain
besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas
Ada beberapa cara yang digunakan dalam
pengukuran kecepatan sesaat, diantaranya:
1. Secara manual dilakukan dengan
mengukur waktu tempuh jarak tertentu yang dilakukan berkali-kali untuk
mendapatkan gambaran kecepatan rata-ratanya dan simpangan bakunya serta
percentil ke 85 nya[2].
Semakin banyak contoh yang diambil semakin baik, biasanya digunakan
sekurang-kurangnya 30 contoh. Permasalahan dalam pengukuran seperti ini adalah
akurasi pengukuran. Dua pengamat ditempatkan terpisah pada jarak tertentu,
misalnya 50 m mengapit simeteris titik pengamatan. Pengamat pertama memberi
tanda kepada pengamat kedua untuk mengaktifkan stop watch saat kendaraan
melewati pengamat pertama. Pengamat kedua mematikan stop watch saat kendaraan
melewati pengamat kedua. Kecepatan dihitung dengan membagi jarak (50 m) dibagi
waktu tempuh antara posisi pengamat pertama dan kedua dianggap sebagai
kecepatan sesaat. Pengamat pertama atau kedua bisa digantikan cermin yang
ditempatkan serong dengan sudut 45 derajat.
2. Secara mekanis dilalukan dengan
menggunakan perangkat mekanis seperti dua pipa pneumatik yang dipasang pada
jarak tertentu kemudian jeda waktunya diukur antara kedua pipa dilewati oleh
roda kendaraan,
3. Secara elektronik yang dilakukan
dengan menggunakan perangkat elektronik seperti speed radar gun ataupun
dengan menggunakan ultrasonic ataupun infra merah.
Kecepatan perjalanan adalah kecepatan
efektif kendaraan yang sedang dalam perjalanan antara dua simpul yang dihitung
dari dengan menghitung dari jarak antara kedua simpul dibagi dengan waktu
tempuh antara kedua simpul tersebut. Didalam perhitungan waktu tempuh tersebut
sudah termasuk waktu tundaan/delay yang terjadi selama menempuh antara kedua
simpul tersebut. Perhitungan kecepatan perjalanan merupakan informasi yang digunakan
dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam membuat jadwal perjalanan angkutan
umum. Oleh karena itu survei kecepatan merupakan perangkat yang diperlukan oleh
para perencana dalam merencanakan sistem transportasi, khususnya dalam
penyusunan jadwal angkutan umum.
Rumus yang digunakan dalam menghitung
kecepatan perjalanan sama seperti pada perhitungan kecepatan sesaat hanya saja
jarak dan waktu yang digunakan lebih jauh dan lebih lama, berikut ditunjukkan
rumus yang digunakan untuk mengukur kecepatan.
Pelacakan kendaraan
Perangkat pelacakan kendaraan berbasis GPS kendaraan
sekarang ini banyak dipasarkan, dan bisa digunakan untuk mengukur kecepatan
perjalanan. Untuk mendapatkan gambaran kecepatan perjalanan di wilayah
perkotaan dapat dilakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang
menggunakan sistem pelacakan kendaraan seperti yang banyak digunakan pada
perusahaan taksi kota. Data pelacakan kemudian diolah untuk mendapatkan
berbagai informasi perjalanan, diantaranya kecepatan perjalanan, asal tujuan
perjalanan, kecepatan sesaat, dan sebagainya.
Pelaksanaan survei dapat dilakukan dengan cara yang lebih
mudah lagi, yaitu dengan menggunakan perangkat GPS yang biasa digunakan untuk
navigasi kendaraan sehingga diperoleh data jarak tempuh, waktu perjalanan,
kecepatan kendaraan, kecepatan tertinggi.
Contoh penerapan survey kecepatan perjalanan
Diagram ruang
waktu
Menginventarisasi kinerja operasional pada jalan Pakubuono
Jakarta Selatan yang diangkat dari Pembenahan Transportasi Jakarta meliputi:
·
Membagi ruas Pakubuono kedalam bagian ruas jalan;
·
Mengukur kecepatan lalu lintas pada bagian ruas jalan;
·
Mengukur waktu tundaan di persimpangan;
·
Angka kecelakaan yang terjadi pada masing-masing bagian
ruas/simpang dalam bentuk Black Spot Map yang dirinci lebih lanjut dari type
kecelakaan yang terjadi (Apakah Depan dengan depan, depan dengan samping atau
samping dengan samping), jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan;
Dari seluruh informasi kinerja selanjutnya dibuat Diagram
Ruang Waktu sebagaimana terlihat dalam gambar. Semakin curam kurvanya semakin
rendah kecepatan perjalanan pada bagian ruas jalan tersebut, yang diakibatkan
gangguan kelancaran. Sedang untuk data kecelakaan diolah secara tersendiri
dengan melakukan analisis konflik yang terjadi.
Survey parkir
Survey parkir dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai karakteristik parkir disuatu kota atau kawasan. Karakteristik parkir
merupakan ukuran-ukuran atau besaran-besaran yang bisa digunakan dalam
merencanakan kebutuhan fasilitas ruang parkir serta digunakan dalam
mengendalikan kebutuhan ruang parkir. Apalagi dengan permintaan ruang parkir
yang sudah sedemikian tingginya. Hal ini perlu, sebab jika persoalan parkir
tidak ditangani dengan baik, bisa memicu terjadinya kemacetan lalu lintas di
jalan. Apalagi dengan makin banyaknya ruas jalan di beberapa kota besar yang
belakangan banyak di dipakai untuk parkir (on street parking). Sehingga
diperlukan penatan parkir yang baik, apalagi dengan makin terbatasnya ruang
parkir dibandingkan jumlah kendaraan yang terus bertambah.
Bangkitan parkir
Pada saat ini, sebagian besar pengaturan sistem perparkiran
yang terdapat di pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan lain sebagainya,
masih dilakukan secara konvensional. Padahal untuk kelancaran dan kenyaman
parkir, diperlukan manajemen dengan system penangan yang juga modern. Sehingga
perlu adanya bangkitan parkir atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Parking
Generation. Maksudnya adalah bangkitan parkir yang terjadi di suatu kawasan,
perkantoran, perbelanjaanan, sekolah, daerah wisata, ataupun tata ruang
lainnya.
Informasi lain yang penting dalam bangkitan parkir adalah
akumulasi parkir, sehingga dapat diperoleh profil penggunaan ruang parkir
sepanjang hari secara akurat, lama parkir dan informasi yang terkait dengan
jenis kendaraan yang parkir. Guna mendapatkan informasi bangkitan parkir yang
akurat, perlu dilakukan survei parkir. untuk mendapatkan informasi besarnya
bangkitan parkir, jenis kendaraan yang parkir, lamanya parkir, serta informasi
pendukung lainnya. Dengan informasi ini, selanjutnya dapat direncanakan:
·
Jumlah ruang parkir yang dibutuhkan berdasarkan beberapa
variabel seperti waktu.
·
Dasar untuk penerapan kebijakan parkir seperti kebijakan
pembatasan ruang parkir, kebijakan tarif parkir dan kebijakan jangka waktu
parkir.
Faktor yang mempengaruhi
bangkitan parkir
Bangkitan parkir tergantung kepada beberapa faktor,di
antaranya meliputi:
·
Besarnya kawasan terbangun yang biasanya terkait erat
dengan tingkat pemilikan kendaraan pribadi.
·
Banyaknya dan kepadatan kegiatan yang berada di kawasan
tersebut.
·
Besarnya daya tarik masyarakat untuk menuju kawasan
tersebut.
·
Jumlah karyawan tetap maupun tidak tetap yang bekerja di
kantor, atau kegiatan di kawasan tersebut.
·
Tingkat pemilikan kendaraan pribadi ataupun milik
perusahaan/dinas masyarakat metropolitan atau kota yang bersangkutan. Pemilikan
kendaraan berupa mobil dan atau sepeda motor. Pemilikan kendaraan pribadi masih
belum mencapai titik jenuhnya, sehingga pertumbuhan masih akan berlangsung yang
ditandai dari tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor.
·
Jenis kegiatan, apakah itu perkantoran, pusat perdagangan,
sekolah atau apartemen.
·
Kebijakan perparkiran yang diberlakukan oleh pemerintah
daerah yang bersangkutan.
Pengumpulan data
Pengumpulan data bangkitan parkir dapat dilakukan di
tempat asal perjalanan ataupun di tempat tujuan. Survei parkir di tempat
tujuan, dilakukan untuk mengetahui besarnya permintaan ruang parkir untuk
masing-masing jam dalam satu (1) hari, menurut hari dalam satu minggu, dan
menurut bulan dalam satu tahun. Karakteristik kebutuhan parkir dalam satu (1)
minggu, dapat dilihat dalam contoh gambar berikut.
Contoh
bangkitan parkir di perkantoran per 100 meter persegi luas lantai perkantoran.
Karakteristik harian dalam satu minggu dikawasan
perkantoran akan mempunyai ciri khusus yaitu bahwa pada hari sabtu dan minggu
tingkat pengguanaan ruang parkir akan rendah. Sedangkan untuk kawasan
perbelanjaan akan berbeda, yang biasanya justru lebih ramai pada hari Sabtu dan
Minggu.
Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu
tempat atau kawasan parkir tertentu selama waktu tertentu. Sedangkan waktu yang
biasanya digunakan adalah satu hari. Karakteristik volume parkir tergantung
kepada tempat di mana pelataran parkir/gedung parkir tersebut berada. Misalnya
di perkantoran, pusat perbelanjaan, daerah wisata, sekolah, pasar dan lain
sebagainya. Kalau di perkantoran, akan tinggi pada hari kerja sedang pusat
perbelanjaan/mall akan tinggi pada akhir minggu.
Survei volume parkir
Biasanya masalah utama dari parkir adalah keterbatasan
ruang parkir dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang membutuhkan ruang
parkir. Sehingga perlu dilakukan survei untuk mendapatkan informasi mengenai
volume parkir. Hal ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan jumlah kumulatip
kendaraan yang parkir di tempat atau kawasan tersebut. Pendekatan lain yang
dapat dilakukan dengan volume parkir adalah dengan mengumpulkan jumlah
kendaraan yang masuk pelataran/gedung melalui pintu/gate masuk parkir dengan
menggunakan rumus berikut:

Dimana:
VP:Volume parkir
Ei:jumlah
kendaraan yang masuk ke pelataran/gedung parkir dalam periode i
n:jumlah periode jam pengamatan
Informasi volume parkir, sangat diperlukan untuk
merencanakan kebutuhan ruang parkir. Di samping itu, data volume parkir beserta
data lama parkir dan akumulasi parkir, digunakan untuk menghitung besarnya
jumlah ruang parkir yang perlu disediakan. Dalam hal ini, data volume parkir
menjadi informasi yang sangat diperlukan untuk pengendalian parkir dalam rangka
kebijakan manajemen lalu lintas yang baik. Hal ini juga telah dipraktikkan di
Indianapolis International Airport, yakni dengan menurunkan tarif parkir untuk
menaikkan volume parkir dalam kaitannya untuk meningkatkan penumpang yang
menggunakan angkutan udara. Bisa juga sebaliknya menaikkan tarif untuk
menurunkan volume parkir.
Lama parkir
Waktu yang diperlukan atau lama parkir yang disebut juga
sebagai durasi parkir yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Parking
duration, merupakan informasi mengenai lamanya parkir kendaraan di suatu tempat
parkir. Tentu lamanya parkir tergantung kepada maksud perjalanan yang
dilakukan. Misalnya untuk parkir di tempat kerja biasanya lebih panjang
ketimbang belanja di mall. Apalagi parkir yang sekadar beli rokok atau roti di
warung, durasi waktunya lebih pendek lagi.
Contoh
distribusi lama parkir suatu pusat perbelanjaan.
Informasi mengenai lama parkir diperlukan guna
merencanakan ruang parkir untuk suatu bangunan/gedung parkir ataupun kegiatan
lain. Termasuk parkir untuk pengunjung pameran ataupun gedung olahraga yang
kebutuhan parkirnya tidak rutin. Misalny gedung yang khusus didesain untuk
ajang pameran, biasanya dikunjungi orang hanya kalau ada pameran. Begitu pula
misalnya gedung olah raga ataupun pertandingan olahraga, itupun masih
dipengaruhi oleh menarik tidaknya kegiatan itu. Sehingga, muatan parkirnya pun,
akan sangat tergantung dengan situasi tersebut.
Penggunaan informasi lama parkir
Informasi lama parkir ini sangat berguna untuk membuat
manajemen parkir yang baik. Data informasi lama parkir, digunakan untuk
merencanakan kebutuhan ruang parkir dan juga sistem pengaturan keluar masuknya
kendaraan. Selain itu, data lama parkir bisa digunakan untuk menghitung
besarnya tarif yang akan terapkan kepada penggun jasa parkir. Khususnya untuk
tempat parkir yang harus membayar berdasarkan lama parkir. Satuan yang biasanya
digunakan dalam perhitungan tarif adalah jam seperti yang banyak digunakan di
perkantoran atau di pusat perbelanjaan di kota-kota besar Indonesia. Di
sejumlah negara maju., bahkan menggunakan satuan 15 menit-an ataupun tiap
menit. Selain itu, digunakan sebagai acuan[4] untuk menerapkan pembatasan
lamanya parkir misalnya untuk menaikkan atau menurunkan muatan maksimum 5
menit, parkir di depan toko, maksimum 1 atau 2 jam saja. Dalam hal ini,
biasanya digunakan meter parkir.
Akumulasi parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir
pada suatu saat tertentu, di suatu tempat gedung parkir atau pelataran parkir.
Informasi mengenai akumulasi parkir ini digunakan untuk merencanakan ruang
parkir yang dibutuhkan pada suatu tempat ataupun untuk menerapkan pengendalian
parkir di suatu kawasan. Survei akumulasi parkir
Untuk mendapatkan informasi mengenai akumulasi parkir,
perlu dilakukan survei untuk mendapatkan profil kendaraan yang parkir dalam
satu hari. Angka capaian tertinggi jumlah kendaraan yang parkir, disebut
sebagai akumulasi tertinggi parkir. Angka ini bervariasi menurut kegiatan
tempat, di mana ada pelataran/gedung parkir. Sebagai gambaran, perkantoran
mencapai puncaknya pada siang hari sedang pertokoan/mall akumulasi hari kerja
lebih rendah dari akumulasi pada akhir minggu (weekend) pada sore hari dan
pemukiman/apartemen pada malam hari.
Waktu pelaksanaan survei
Waktu pelaksanaan survei tergantung kepada jenis kegiatan
di mana survei itu dilakukan. Kalau di perkantoran, biasanya kegiatan lebih
dominan pada jam kerja, pasar pada pagi hari. Di sekolah pada saat masuk dan
keluar sekolah, hunian/apartemen pada malam hari.
Perputaran parkir
Perputaran parkir atau dalam bahasa Inggris disebut
parking turnover, adalah suatu angka berapa kali berganti kendaraan yang parkir
dalam satu satuan waktu tertentu. Biasanya perputarannya dalam satu hari. Angka
ini akan tinggi pada tempat parkir di kawasan perbelanjaan, kantor pelayanan
umum, dan angka ini rendah untuk perkantoran yang ruang parkirnya digunakan
oleh karyawan sendiri.
Penggunaan informasi perputaran parkir
Informasi perputaran parkir, akansangat membantu dalam
merencanakan kebutuhan ruang parkir. Semakin rendah perputaran parkir, akan
semakin banyak ruang parkir yang dibutuhkan. Di samping itu, informasi
perputaran parkir dibutuhkan untuk mendapatkan informasi jumlah kendaraan yang
parkir. Misalnya parkir di pinggir jalan untuk digunakan sebagai masukan dalam
menetapkan jumlah pendapatan parkir yang bisa diperoleh untuk sistem yang
beroperasi atas dasar tarif tetap yang biasanya digunakan pada parkir di
pinggir jalan. Dalam suatu kantor pelayanan umum ataupun kawasan
perbelanjaan/pertokoan yang perputaran parkirnya tinggi, maka biasanya
dipisahkan parkir untuk tamu yang datang di gedung itu dengan parkir untuk
karyawannya. Parkir untuk tamu, biasanya ditempatkan sedekat mungkin dengan
pintu masuk pelayanan ataupun pintu masuk perbelanjaan ataupun pertokoan.
Komentar
Posting Komentar