Analisis Data Survei Lalu Lintas
Minggu ke XII
Survei arus lalu lintas
Informasi yang dikumpulkan
Metoda pelaksanaan survei
Survei manual
Survei dengan camera
Penyajian data arus lalu lintas
Survei Kecepatan
Untuk
mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas maka diperlukan untuk
mendapatkan berbagai informasi mengenai prasarana, lalu lintas yang bergerak
diatasnya serta perilaku pengguna. Informasi tersebut dianalisis untuk
memperoleh unjuk kerja lalu lintas, bila unjuk kerja berada dibawah standar
pelayanan minimal, selanjutnya diusulkan perubahan geometrik atau pengaturan
penggunaan ruang jalan.
Pada bab ini akan diuraikan
jenis-jenis survai yang diperlukan, informasi yang dikumpulkan dalam survai,
merumuskan formulir survai, tata cara melakukan survai, serta pengolahan dan
penyajian hasil survai yang dilakukan dalam rangka memperbaiki unjuk kerja lalu
lintas.
Survei inventarisasi prasarana jalan
Merupakan survei untuk mengumpulkan data
mengenai dimensi dan geometrik jalan, terdiri dari antara lain:
·
panjang ruas jalan;
·
lebar jalan;
·
jumlah lajur lalu lintas;
·
lebar bahu jalan;
·
lebar median;
·
lebar trotoar;
·
lebar drainase,
·
alinyemen horisontal;
·
alinyemen vertikal.
Survei arus lalu lintas
Untuk mendapatkan informasi
besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data yang
representatif mengenai besaran arus lalu lintas. Besaran arus lalu lintas
dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau ataupun musim
hari-hari besar keagamaan), hari pelaksanaan survei(hari pasar), pusat
kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya;
jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan);
Informasi yang dikumpulkan
Informasi yang dikumpulkan
meliputi:
·
Arus pada ruas
·
Pergerakan dipersimpangan
Metoda pelaksanaan survei
Ada dua metode yang biasanya
digunakan untuk melakukan survey, yaitu
1. Survei
manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas
yang melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang
besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan
survai yang dilakukan secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang
sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survai.
2. Survei
mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis
ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong
jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:
1. Tabung
pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas dengan
menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran
dilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
2. Loop
induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari
mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,
3. Gelombang
infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang bekerja dengan
memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang lewat.
Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan
lalu lintas,
4. Kamera
video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam prosesor.
Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan
lalu lintas
Survei manual
Untuk mendapatkan gambaran
besar arus lalu lintas dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kapasitas jalan,
maka kendaraan di klasifikasikan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
Klasifikasi/golongan
|
Jenis kendaraan
|
1
|
Sepedamotor, scoter
|
2
|
Sedan, jeep, station
wagon
|
3
|
Oplet, mikrolet
|
4
|
Pick up, box
|
5a
|
Bus kecil
|
5b
|
Bus besar
|
6
|
Mobil truk 2 sumbu
|
7a
|
Mobil truk 3 sumbu
|
7b
|
Mobil gandengan
|
7c
|
Mobil tempelan
|
8
|
Kendaraan tidak bermotor
|
Waktu pelaksanaan survei arus
tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei, untuk mendapatkan arus lalu lintas
harian maka survei dilakukan sepanjang hari, namun dapat dilakukan
penyederhanaan dengan melakukan survei 16 jam, sebelum puncak pagi terjadi sampai
dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian dikonversikan untuk mendapatkan lalu
lintas harian, untuk wilayah perkotaan biasanya survei dilakukan antara hari
Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat memiliki ciri tersendiri
karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari Sabtu sebagian perkantoran libur dan
hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang sangat terpengaruh dengan kegiatan
di kawasan yang dilakukan survei.
Survei dengan camera
Salah satu pendekatan yang
digunakan dalam melakukan survei adalah dengan menggunakan camera video yang di
digitalisasi untuk kemudian bisa di peroleh informasi mengenai besarnya arus
lalu lintas. Camera ditempatkan diatas jalan diarahkan kepada lalu lintas yang
akan diukur besar arusnya[1]. Untuk mendeteksi arus lalu lintas
dibentuk virtual loop, setiap kali loop dilewati kendaraan akan terdeteksi
processor video yang kemudian dihitung sebagai sebuah kendaraan.
·
rus lalu lintas
·
Komposisi kendaraan
·
Volume jam puncak (VJP)
·
Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Penyajian data arus lalu lintas
Contoh
profil jam-an sepanjang hari (24 jam) di kawasan perkotaan
Data disesuaikan dengan
kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti:
·
15 menit ter padat,
·
Volume per jam,
·
jam puncak, merupakan saat terjadinya arus puncak dalam satu
hari, biasanya di perkotaan terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada
saat berangkat kerja/sekolah dan puncak sore pada saat pulang kerja,
·
volume harian, merupakan volume selama 24 jam,
·
volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode
survei yang panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan
·
volume rata-rata harian dalam setahun,
·
Volume mingguan,
·
Volume bulanan.
Volume yang sifatnya detail,
menitan, 15 menitan merupakan informasi yang diperlukan dalam penetapan waktu
pada APILL, sedangkan volume harian rata-rata dalam setahun dibutuhkan dalam
merencanakan jalan, sedangkan jam puncak digunakan untuk menentukan rasio
volume per kapasitas.
Survei Kecepatan
Kecepatan ada besaran vektor yang
menunjukkan seberapa cepat benda perpindahan. Besar dari vektor ini disebut
dengan kelajuan dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/s atau ms-1),
atau kilometer perjam (km/jam)
Ada beberapa jenis kecepatan
yang dikumpulkan dalam studi lalu lintas diantaranya: kecepatan sesaat,
kecepatan perjalanan, kecepatan ruang waktu. Survei kecepatan biasanya
digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang menjadi indikator utam
kinerja lalu lintas, tapi disamping itu digunakan untuk analisis potensi
kecelakaan, dan digunakan juga untuk analisis kecelakaan.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data
primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey
lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam
penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Data primer yang diperlukan untuk analisis adalah:
Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur dengan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas;
Data penyebaran dan pembebanan perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang;
Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai dengan tahun rencana.
Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah :
Peta jaringan jalan dan peruntukan lahan (land use)
Data jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah studi
Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan
Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur dengan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas;
Data penyebaran dan pembebanan perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang;
Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai dengan tahun rencana.
Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah :
Peta jaringan jalan dan peruntukan lahan (land use)
Data jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah studi
Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan
Data yang diperoleh dari hasil survey diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang keadaan yang ada di lapangan, sehingga data ini
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
Pemantauan ( monitoring ) ;
Prakiraan ( forecasting ) ;
Kalibrasi ( calibration ) ;
Validasi (validation ).
Pemantauan ( monitoring ) ;
Prakiraan ( forecasting ) ;
Kalibrasi ( calibration ) ;
Validasi (validation ).
Persiapan
Survey Lalu Lintas
Sebelum survey dilakukan terlebih dahulu dilakukan persiapan
untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah
mendapatkan petunjuk tentang survey yang akan dilakukan. Hal ini akan
mempermudah pengisian formulir survey yang akan digunakan serta pembuatan
jadwal survey, kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan detail survey
tentang :
Pelaksanaan survey ;
Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
Agar survey dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan survey :
Peta
Pelaksanaan survey ;
Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
Agar survey dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan survey :
Peta
Peta
adalah adalah persyaratan awal untuk melaksanakan survey.
Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna lalu lintas. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam penetapan waktu survey, antara lain mencakup :
Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan dana, tenaga survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam rangka pengumpulan data untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan.
Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna lalu lintas. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam penetapan waktu survey, antara lain mencakup :
Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan dana, tenaga survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam rangka pengumpulan data untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan.
Tenaga
Surveyor dan Briefing
Survey inventarisasi melibatkan 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Survey kecepatan melibatkan seorang pengemudi, 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Sementara untuk survey pergerakan membelok, melibatkan 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas.
Sebelum survey dilaksanakan, diadakan terlebih dahulu sebentuk pengarahan (briefing) kepada petugas oleh Koordinator yang berpengalaman.
Survey inventarisasi melibatkan 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Survey kecepatan melibatkan seorang pengemudi, 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Sementara untuk survey pergerakan membelok, melibatkan 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas.
Sebelum survey dilaksanakan, diadakan terlebih dahulu sebentuk pengarahan (briefing) kepada petugas oleh Koordinator yang berpengalaman.
Formulir
dan Peralatan
Untuk keperluan survey lalu lintas, baik survey inventarisasi, kecepatan, maupun pergerakan membelok, didesain suatu bentuk formulir oleh tim penyusun, yang diupayakan mampu meng-cover semua jenis data yang diperlukan untuk keperluan pengumpulan data dan analisis lalu lintas. Sementara peralatan survey yang disediakan adalah sebagai berikut :
-Formulir survey inventarisasi
-Formulir survey kecepatan
-Formulir survey pergerakan membelok
-Clif Board
-Ballpoint
-Counter
-Pensil
-Penghapus
-Meteran
-Stop Watch
-Kamera
Untuk keperluan survey lalu lintas, baik survey inventarisasi, kecepatan, maupun pergerakan membelok, didesain suatu bentuk formulir oleh tim penyusun, yang diupayakan mampu meng-cover semua jenis data yang diperlukan untuk keperluan pengumpulan data dan analisis lalu lintas. Sementara peralatan survey yang disediakan adalah sebagai berikut :
-Formulir survey inventarisasi
-Formulir survey kecepatan
-Formulir survey pergerakan membelok
-Clif Board
-Ballpoint
-Counter
-Pensil
-Penghapus
-Meteran
-Stop Watch
-Kamera
Transportasi
dan Akomodasi
Untuk memobilisasi pergerakan dan penyebaran surveyor, disediakan kendaran sewa sebanyak 1 (satu) unit mobil penumpang untuk setiap harinya.
Untuk memobilisasi pergerakan dan penyebaran surveyor, disediakan kendaran sewa sebanyak 1 (satu) unit mobil penumpang untuk setiap harinya.
Pelaksanaan Survey Lalu Lintas
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan survey dan jenis survey yang dilaksanakan dijelaskan sebagai berikut, dan data hasil survey dapat dilihat pada lampiran.
Inventarisasi Jalan dan Persimpangan
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan survey dan jenis survey yang dilaksanakan dijelaskan sebagai berikut, dan data hasil survey dapat dilihat pada lampiran.
Inventarisasi Jalan dan Persimpangan
Inventarisasi jalan dan persimpangan (Road Inventory Survey),
dilakukan untuk mendapatkan data mengenai jenis dan jumlah hambatan samping
(side friction), serta inventarisasi fasilitas perlengkapan jalan, baik yang
ada sekarang maupun yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kondisi jalan.
Survey ini dilakukan pada semua sub ruas jalan dengan mengacu pada Indonesia
Higway Capacity Manual atau Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Survey ini
dapat dilakukan kapan saja (tidak terbatas hari kerja atau hari libur).
Data yang didapatkan dari survey ini adalah :
-Sketsa penampang tipikal atau layout
-Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
-Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
-Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau persimpangan tidak sebidang
-Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
-Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
-Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di sisi jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)
-Sketsa penampang tipikal atau layout
-Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
-Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
-Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau persimpangan tidak sebidang
-Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
-Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
-Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di sisi jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)
Pengamatan
Kendaraan Bergerak
Pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer / Car Following Survey), dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey Moving car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu, baik pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan.
Pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer / Car Following Survey), dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey Moving car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu, baik pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan.
Tenaga sureveyor dibagi tugas sebagai pengendara mobil, pencatat
waktu, pencatat jarak, penghitung kendaraan yang mendahului dan didahului,
serta penghitung kendaraan yang berpapasan. Adapun kendaraan yang dihitung
hanya meliputi kendaraan mobil penumpang dan kendaraan yang memiliki dimensi
sebanding atau lebih besar, untuk kendaraan roda dua maupun tidak bermotor
diabaikan. Sementara pada ruas jalan dengan sistem satu arah, tidak dilakukan
pencacahan kendaraan, baik kendaraan yang berlawanan arah, maupun yang
mendahului dan yang didahului. Survey pengamat kendaraan bergerak dianjurkan
untuk dilakukan 12 kali pergi pulang untuk satu ruas jalan.
Pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu lintas. Surveyor pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului, kemudian menghitung selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung kendaraan yang berpapasan dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung waktu dan hambatan perjalanan.
Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :
Q = x + y TA + TW Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus
Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :
T = TW – y Q Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan rata-rata disetiap ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung dengan membagi data jarak dengan data waktu.
Pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu lintas. Surveyor pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului, kemudian menghitung selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung kendaraan yang berpapasan dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung waktu dan hambatan perjalanan.
Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :
Q = x + y TA + TW Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus
Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :
T = TW – y Q Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan rata-rata disetiap ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung dengan membagi data jarak dengan data waktu.
V = s / t
Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu
Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu
Survey
Pergerakan Membelok
Survey pergerakan membelok terklasifikasi (turning movement
classified counting) dilakukan dengan menghitung volume kendaraan sesuai arah
pergerakannya. Posisi surveyor pada survey persimpangan harus dapat mengambil
posisi straregis dengan maksud agar dapat terpenuhinya syarat lokasi sebagai
berikut :
Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat dVdentifikasi.
Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa antrian teerhambat atau tidak
Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat terpengaruhi cara mengendaranya.
Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat dVdentifikasi.
Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa antrian teerhambat atau tidak
Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat terpengaruhi cara mengendaranya.
Pengumpulan dan kompilasi data yang dilakukan dengan survey
diatas harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga terhadap data tersebut dengan
mudah dapat dilakukan pengecekan dan penelusuran kembali. Pengumpulan dan
kompilasi data yang baik harus mempunyai unsur – unsur berikut :
-Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.
-Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.
-Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang sangat dinamis cepat berubah.
-Cuaca pada waktu survey
Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.
-Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan pengecekan.
-Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.
-Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.
Lain – lain
Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas
-Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.
-Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.
-Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang sangat dinamis cepat berubah.
-Cuaca pada waktu survey
Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.
-Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan pengecekan.
-Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.
-Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.
Lain – lain
Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas
Komentar
Posting Komentar