PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA AIR
DISUSUN
OLEH:
FINA
PURNAMASARI
NIM.
16 630 019
PROGRAM STUDI TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU
IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
A. Sumber-Sumber Air
1. Air Laut
Air
laut mempunyai rasa asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl
dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini; air laut tidak memenuhi syarat untuk
dijadikan sebagai air minum.
2. Air Atmosfir
atau Air Meteriologik
Karena
dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri
tebu atau debu dan lain sebagainya, maka untuk menjadikan air hujan sebagai
sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada
saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Dalam
kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi
pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran –
kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan murni sangat
bersih, Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya
tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung
banyak kotoran.
Selain
itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
(karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan
boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Air
permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena
kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi:Air
permukaan ada dua macam; air sungai dan air rawa atau danau. Pada umumnya air
ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan lain sebagainya.
a. Air Sungai
Dalam
penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang
sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang sangat tinggi
b. Air Rawa atau
danau
Kebanyakan
air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zaat-zat organis yang telah
membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna
kuning coklat.
4. Air Tanah
Menurut
Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan,pengertian air tanah
merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam
lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah,
air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya
kesadahan pada air.
Kesadahan
pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi.
Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat
seperti besi dan mangan.
a. Air Tanah
Dangkal
Air
tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah
akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi
sebagai saringan.
Disamping
penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air
yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air yang akan
terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk
sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal.
b. Air Tanah Dalam
Air
tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua
lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut
lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air
retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan
disebut mata air artesis.
Pengambilan
air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus
digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman
(biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
c. Mata Air
Mata
air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya
(munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :
1. Mata Air
Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,
2. Umbul,
yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.
Ada 7 cara penyimpanan air yang biasa digunakan
atau dipakai di daerah pedesaan di Indonesia. Ke-7 cara tersebut yaitu :
1.
Gentong penampungan air cara cetakan (Kapasitas 250 liter)
2. Drum air cara kerangka kawat
(Kapasitas 300 liter)
3. Bak penampungan air bambu semen
(Kapasitas 2.500 liter)
4. Bak penampungan air bambu semen
(Kapasitas 10.000 liter)
5. Instalasi air bersih pipa bambu
metode tradisional
6. Instalasi air bersih pipa bambu
sistem pengaliran tertutup
7.
Bak penampungan sumber air/mata air
Umumnya
penyimpanan air yang digunakan adalah bak penampung yang dibuat dari drum,
genteng dan bambu semen. Bahan ini digunakan karena :relatif murah, tahan lama,
konstruksi kuat, mudah dibuat, bahan baku mudah didapat dan air yang ditampung
tidak mudah tercemar.
Uraian Singkat
Penampungan
sumber air/mata air dengan menggunakan bak diperlukan bagi desa. Cara pembuatan
dan penggunaannya sederhana supaya dapat dipakai dalam waktu jangka panjang.
Keuntungan
1. Air dari sumber dapat ditampung
sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Air yang diperoleh cukup bersih
karena dapat dipergunakan untuk diminum. Selain diminum juga bisa dipergunakan
untuk keperluan mencuci dan mandi.
3. Rumah-rumah yang dekat dengan bak
penampungan tidak memerlukan bambu yang panjang, sehingga akan efesien waktu
dan tenaga.
Kerugian
Apabila musim kemarau, air yang ditampung
hanya sedikit dan pemakaian supaya dihemat.
d. Desalinasi
Desalinasi
adalah proses buatan untuk mengubah air asin (umumnya air laut) menjadi air
tawar. Proses desalinasi yang paling umum adalah destilasi dan osmosis
terbalik. Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO
adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan
ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika
larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring).
Distilasi atau penyulingan adalahsuatumetode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Distilasi atau penyulingan adalahsuatumetode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
e. Air
beku
Es yang membeku di kutub dan glasier berpotensi untuk
dijadikan sumber air tawar karena dua per tiga air tawar dunia berada dalam
bentuk es. Beberapa skema telah diajukan untuk menjadikan gunung es di kutub
sebagai sumber air, namun hingga saat ini hal itu hanya sekadar rencana. Aliran
glasier saat ini dikatakan sebagai salah satu perairan permukaan.
Himalaya, "Atap Dunia" mengandung glasier
dan es dalam jumlah besar di luar wilayah kutub, dan menjadi sumber dari
sepuluh sungai besar di Asia yang menghidupi miliaran manusia. Masalah yang
terjadi saat ini adalah peningkatan temperatur dunia yang cukup cepat, Nepal
saat ini mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,6 derajat Celcius sejak
sepuluh tahun lalu, sementara dunia mengalami peningkatan sebesar 0,7 sejak
ratusan tahun yang lalu.
B. KARAKTERISTIK
AIR
A. Karakteristik Secara Fisik
1. Temperatur/suhu è berpengaruh
terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.
2. Rasa dan
bau è diakibatkan
oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S , NH3, senyawa fenol,
dll.
3. Warna : air yang
murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air menunjukkan
adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air
4. Turbiditas/kekeruhan è karena adanya
bahan dalam bentuk koloid dari partikel yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan
mikroorganisma.
5. Solid è disebabkan oleh
senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi (larut). Jumlah total
kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid), sedangkan bahan yang
tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) = Suspended Solid
(SS).
B. Karakterisirk
Secara Kimia
1. pH, konsentrasi
H+
2. potensial
oksidasi-reduksi
3. Alkalinitas
4. Asiditas
5. Kesadahan
6. dissolved
Oxygen(DO)
7. Biogical oxygen
Demand (BOD)
8. nitrogen
(organik, anorganik)
9. pospat
10. klorida.
C. Karakteristik Secara
Biologi
Organisme
yang ditemukan dalam perairan: bakteri, virus,algae, jamur, mikroinvertebrata
(protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik biologi ditentukan dengan
parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya
organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 =
Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang tidak besar. Klas 2 =
Organisme klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi
anaerob.
Indeks
yang lain è Indeks
penyebaran
Indeks
Penyebaran/D
D=
n1/n2log n1/n2
Keterangan
: n1 = banyaknya individu per taxon
n2
= banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel
Penentuan
kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis
(IPB)
atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB
=___A___x100
A+B
+A
= kelompok mikroba berklorofil
B =
kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai
IPB :
0-8
: air bersih/jernih
9-20
: air tercemar
21-60
: air tercemar
61-100air
tercemar berat
Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air
minum menurut ketentuan who harus memenuhi :
1. Persayaratan
fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2. Persyaratan
kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan
kesehatan.
3. Persyaratan
mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella
Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok
mikroba pencemar (bakteri coliform).
Berdasarkan
kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air menjadi 4
kelas :
1. Kelas
utama sangat memuaskan : sama
sekali tidak mengandung bakteri coli.
2. Kelas dua memuaskan
: terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
3. Kelas tiga diragukan
: mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
4. Kelas
empat jelek/kotor : terdapat
lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan
mikroba yang bekerja:
1. Kelompok bakteri
besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+
) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
2. Bakteri
sulfur mereduksi senyawa sulfat
menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau
yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk
filamenkarena pembentukan koloni.
3. Mikroalgae menimbulkan
bau amis, dan blooming.
Pada
air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:
1. Kelompok bakteri
patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium,
Pseudomonas.
2. Kelompok bakteri
pencemar : bakteri coli.
3. Kelompok bakteri
pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi
dan degradasi.
C.
Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara
lain: unit sumber baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit
distribusi dan unit konsumsi.
1. Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
2. Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi
kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan
bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan
akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia.
3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih
yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak
didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran
gravitasi atau pompanisasi.
4. Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis
sumber air menjadi air bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan sumber
air yang ada. Jenis Sumber Air dengan Proses Pengolahan
Jenis Sumber
Proses Pengolahan :
a. Mata Air Pengolahan tidak lengkap
Filtrasi,
pembubuhan desinfektan
b. Sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn,
dan pembubuhan desinfektan
Pengolahan lengkap
a. Sungai
Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50
b. Danau
NTU(Nephelometric Turbidity Unit)
c. Pengolahan
tidak lengkap, bila kekeruhan <>
5. Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju
ke beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
6. Unit distribusi adalah merupakan jaringan pipa yang mengantarkan air
bersih atau minum dari tandon atau reservoir menuju ke rumah-rumah konsumen
dengan tekanan air yang cukup sesuai dengan yang diperlukan konsumen.
7. Unit konsumsi adalah merupakan instalasi pipa konsumen yang telah
disediakan alat pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada setiap bulannya.
Berikut ini aliran penyediaan air untuk kebutuhan
suatu wilayah :
Pemakaian air perkapita bervariasi tergantung
kepada beberapa faktor, yaitu:
1. Tingkat kehidupan dan tingkat perekonomian
masyarakat tersebut;
2. Tingkat pendidikan masyarakat; dan
3. Keadaan sistem penyediaan air.
Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan
secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan
lainnya yang memerlukan air (non domestik).
Sistem penyediaan air bersih dapat dibedakan
menjadi:
1. Penyediaan air minum individual
Digunakan untuk penggunaan individu dan pelayanan yang terbatas. Sistemnya
sederhana, contohnya satu sumur untuk satu rumah tangga atau satu sumur atau
sumber untuk beberapa rumah tangga.
2. Penyediaan air minum komunitas atau
perkotaan
Pelayanannya terbatas untuk suatu lingkungan atau kompleks perumahan atau
industri tertentu. Idealnya pelayanan menyeluruh berikut keperluan domestik,
perkotaan dan industri.
Sistem kompleks terdiri dari tiga komponen utama:
a. Sistem sumber
Sistem pengambilan atau pengumpulan (collection works) saja atau penambahan
dengan sistem pengolahan (purification/treatment works).
b. Sistem transmisi
Sistem transmisi disebut juga sistem saluran pembawa atau transmission
works atau transportation works. Sistem transportasi untuk:
1) Air baku dari sistem pengumpulan sampai dengan
bangunan pengolahan air minum, open channel, pipe lines.
2) Air bersih dari sumber yang sudah memenuhi
syarat kualitas (atau dari bangunan pengolahan air minum) sampai reservoir
distribusi, pipe lines untuk menghindarkan kontaminasi. Cara pengangkutan
dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan pemompaan.
c. Sistem distribusi
1) Sistem reservoir (storage tank)
Dapat merupakan tangki pada permukaan tanah atau ground tank dan tangki di
atas kaki atau elevated tank. Fungsi reservoir, yaitu:
a) Penyimpanan (storage) untuk melayani
fluktuasi pemakaian per jam, cadangan air untuk pemadam kebakaran, pelayanan
darurat, akibat putus sumber, transmisi atau kerusakan pada bangunan pengolahan
air.
b) Pemerataan aliran dan tekanan (equalizing),
biasanya akibat variasi pemakaian di dalam daerah distribusi.
c) Distributor, pusat atau sumber pelayanan dalam daerah distribusi.
2) Pipa distribusi (piping system)
Sistem yang mampu membagikan air pada konsumen dalam bentuk:
a) Sambungan langsung (house connection).
b) Kran-kran umum (public tap)
Menurut George Tchobanoglous (Teknik Sumber Daya Air, 1996:89) suatu sistem
penyediaan air yang menyediakan air yang dapat diminum dalam jumlah yang cukup merupakan hal
penting bagi suatu kota besar yang modern.
Unsur-unsur yang membentuk suatu sistem penyediaan air yang modern meliputi:
Unsur-unsur yang membentuk suatu sistem penyediaan air yang modern meliputi:
·
Sumber-sumber penyediaan.
·
Sarana-sarana penampungan.
·
Sarana-sarana penyaluran (ke pengolahan).
·
Sarana-sarana pengolahan.
·
Sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan) tampungan sementara, dan
·
Sarana-sarana distribusi.
Masalah Utama Perencanaan Sarana Air Bersih
Unsur Fungsional Masalah Utama Dalam Perencanaan
Sarana (Utama/Sekunder) Uraian. Sumber penyediaan Jumlah/mutu Sumber-sumber air
permukaan bagi penyediaan, misalnya sungai, danau, waduk, atau sumber air tanah.
Penampungan Jumlah/mutu Sarana yang dipergunakan untuk menampung air permukaan
biasanya terletak dekat atau pada sumber penyediaan. Penyaluran Jumlah/mutu
Sarana-sarana unutk menyalurkan air dari tampungan ke sarana pengolahan.
Pengolahan Jumlah/mutu Sarana-sarana yang dipergunakan untuk memperbaiki atau
mengubah mutu air.
Penyaluran dan penampungan Jumlah/mutu Sarana untuk
menyalurkan air yang sudah diolah ke sarana penampungan sementara serta ke satu
atau beberapa titik distribusi. Distribusi Jumlah/mutu Sarana-sarana yang
dipergunakan untuk membagi air ke masing-masing pemakai yang terkait di alam
sistem.
E. Pengolahan air bersih
Konservasi air dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
:
1. Meningkatkan pemanfaatan air permukaan dan
air tanah
2. Meningkatkan efisiensi air irigasi
3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah
Sangat bermanfaat.
BalasHapusMaterinya yg singkat dan padat .dan sangat bermanfaat.
BalasHapus